Kamis, 17 Maret 2011

S U N Y I

Gelap pekat .........ketika hadir malam yang sunyi senyap,
hari ini bulanpun tak menemani,
bumi bergulir sendiri menghantarkan para kembara pada sang pencipta
untuk bercengkrama dengan bahasa bathin yang teramat halusnya
jelas sudah dalam kesunyian yang menyelimuti kami
tunduk........ ,sujud.......... dan pasrah............ pada sang maha hakiki
tiada kerberdayaan yang datang jika Engkau tiada menghendaki , kemanakah kami dapat sembunyikan haru biru nestapa yang terlewati tadi pagi , canda riang yang mampu membuat kami lupa diri ,
tiada tempat tuk lari dariMU ya Illahi Robbi ,
kupanjatkan beribu ribu doa padaMu karena tinkah polahku adalah atas kuasaMu,
doakupun Engkau yang menyiratkan pada hatiku yang sering alpa karena ketertutupanku atasMu,
aku yang sering menutupi diriku dari CahayaMu yang AGUNG,
ampuni aku ya Illahi Robbi ,
ampuni ketidakmampuanku eling kepadaMU setiap waktu,
Engkau jua tempat ku berharap dan akan kembali
Amien

Rabu, 16 Maret 2011

ANGKA KEHIDUPAN

Angka-angka kehidupanku memusing bagaikan pusingan rolet
Hatiku berbaur antara pilu , resah , gundah dan gelisah ,
Semediku kini tak lagi khusuk karena pusingan rolet angka kehidupanku memaksa tuk berhenti pada setiap titik angka ,
ada angka kesedihan yang amat sangat,
angka kesombongan yang mengantarku pada kehinaan sekaligus kepapaan,
angka kemelut malam mengantarkan aku pada sepi yang panjang,
angka kemunafikan membuatku muak dan penuh sumpah serapah,
juga angka kembara kembara yang lain bersua pada kembaraku tuk sekedar bercanda dan saling bertegur sapa lalu terkadang diskusi masalah kita ,
angka kerterlelapan ketika badan ini teramat letihnya ,
angka p a s r a h , t o b a t dan d o a saling berkejaran berdesakan dalam jiwaku  menuju tempat kembalinya pada sebuah titik yang bermula dari sana awalnya ,
dengan angka ketiadaan maka semakin dekat pula pada angka kesabaran dan ketabahan menerima dengan tulus ikhlas yang terjadi dan akan terjadi,
mengantarkau pada cengkrama dengan sang hyang agung dalam keheningan dalam doa sujud syukur pada sang pencipta
Illahi Robbi
Amien

Selasa, 15 Maret 2011

CERITA KEHIDUPAN

Dalam dinginnya pagi menggigil menggamit kulit
ku mulai membaca sebuah karya kisah seorang manusia
kumulai eja judul karangannya K E H I D U P A N
kulanjutkan mengeja alinea pertama begitu mengasyikkan bocah kecil penuh tawa dan canda
kulanjutkan pada alinea kedua
M a s a   r e m a j a   masa yang sangat menyenangkan dan tak pernah terlupakan
lalu ku teruskan pada alinea ketiga
T a n g g u n g   j a w a b   mulai menuntut kehidupannya karena ia mulai beranjak dewasa  tapi tak pernah ia mengeluh apalagi putus asa dan aku senang dengan tokoh ceritanya begitu giat bekerja ,
ku mulai tak sabar kulirikan mataku pada paragraf keempat
M a s a  T u a    masa yang penuh dengan kenangan tapi sungguh bersahaja karena ia tak pernah sia-siakan kehidupan yang diberikan Tuhan kepadanya
"sungguh manusia yang mengerti hakikat kehidupan" fikirku dalam hati
dapatkah aku mencontohnya ? aku bertanya pada diriku sendiri
lalu ku percepat pada penghujung cerita ini
baris terakhir ku eja lafalnya   M A T I
ya   m a t i  akhir dari cerita ini
tetapi kematiannya tak menjadikan sumpah serapah bagi yang ditinggalkan
hanya sujud syukur dan ketabahan serta doa yang tak putus putusnya dari para kerabat dan handai taulan
sungguh manusia yang pandai mengisi hidup gumamku dalam hati " dapatkah kita menauladani beliau sang tokoh tadi ? Insya Allah
aku berharap pada sang maha kuasa ILLAHI ROBBI
Amien amien amien

Senin, 14 Maret 2011

PUISI ( LUKISAN CINTAMU )

Sejarah menyapamu perlahan
sebelum kau coreti langit hati jadi lukisan abadi
jangan kamu beri bayang bayang hitam yang menggelapkan langkah langkah
karena kaki kaki kecilmu tak dapat berjalan sempurna
jalan-jalan kembara yang engkau lalui
telah menipumu dengan gemerlap duniawi
Dan ketika engkau terlena
perempuan di ujung seberang sana
pun tak mau menerima
peleburan kasihmu yang tulus
jangan kamu beri bayang bayang hitam
lukisan Cinta mu yang agung                

Minggu, 13 Maret 2011

MALAM

 Senja yang merah  telah lama berlalu
 Aku masih saja duduk disini menyambut malam yang kian gelap
 pekat...........................tapi aku semakin asyik bermesra dengan Sang Pencinta
 tak ingin rasanya hari hariku berlalu tanpaNya
 Aku yang sering masgul jika aku alpa akan abjadNya
 yang terpapar dihadapanku............
 tapi kadang aku tak mengerti lafalnya
 seperti malam ini tak ingin aku melewatkannya begitu saja
 aku bercengkrama bagai Rama dan Sinta
 aku kemarin lupa ejaanNYa
         Aku memohon AmpunanNya
         Aku memohon fitrahNya
        Aku memohon hidayahNya
               Dalam keserakahan diam
               Dalam keserakahan Tobat
               Dalam keserakahan Doa
 Aku menyebut NamaNYa
 Aku memanggil NamaNya
Aku mengeja AsmaNYa
Allah Allah Allah , Allahu Allahu Allahu, Laa illaha Illallah wallohu Akbar
amien  amien  amien

Sabtu, 12 Maret 2011

SUBUH MEMBURU JIWA

Dini hari terdengar alunan azan subuh
membangunkanku dari tidurku yang pulas
bergegas sudah para pencinta Allah
mengambil wudhu tuk bersesuci
berhamburan insan insan suci berkomunikasi
pada sang.... khalik ,
sang..... maha Agung,
sang ....maha Akbar
seluruh insan mengadu segala keluh kesah
menghantarkan nurani pada hal yang hakiki
suasana subuh begitu lengang
membuatku semakin tepekur pada Tuhan
berusaha mengeja lafaz lafaz yang tersirat pada alam kehidupan
tuk ku baca maknanya
tapi........
sungguh...... luar biasa
begitu banyak bahasa Tuhan yang sering kali aku alpha membacanya
Ya Allah.......
ampuni hambaMu ini
dipagi subuh tiba aku kembali duduk tepekur dihadapanMU
tuk mengadu kealphaanku
kamarin hari ini dan hari hari lalu ,
Ampuni aku ya...... Illahi Robbi harapanku,
asaku dan kealphaanku aku serahkan pada sang punya kejadian
karena...... Engkau jualah sang Pencinta yang sempurna
tiada yang dapat mengampuni hambaMU
kecuali Engkau sang .......pewaris sejati
Amien ......
Amien......
Amien......